1. Memberikan hak penuh kepada Masyarakat Kabupaten Memberamo Tengah untuk memilih Pj. Bupatinya, sebagaimana tercantum dalam UU No. 21 tentang Otonomi Khusus Papua.
2. Menolak Pejabat Non-OAP (Manogar Sirait), dan tidak ingin dipimpin oleh Orang Bukan Papua Memberamo Tengah.
3. Meminta Kepada Bapak Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, jika memaksakan Manogar Sirait sebagai, Pj. Bupati Memberamo Tengah, Papua Pegunungan, maka masyarakat akan memboikot akses jalan masuk ke Kota Kobakma, Ibukota Kabupaten Memberamo Tengah, Papua Pegunungan.
4. Mendukung sepenuhnya Surat Persetujuan Ketua LMA, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan untuk menunjuk Sekda Kab. membramo Tengah, Mesir Yikwa, yang merupakan Putra Terbaik Membramo Tengah. “Apakah ada orang Papua memimpin wilayah selain Papua? Tidak ada, lalu kenapa orang bukan Papua akan memimpin di tanah Papua?, lalu Orang Luar Papua, Manohar Sirait, yang orang Sumatera, akan memimpin di Kabupaten Membramo Tengah? hal ini semata-mata persoalan politik, jangan bawa-bawa orang Papua pada konteks politik, tetapkan dan jalankan UU No. 21 di tanah Papua” ungkap Ismin Kogoya, salah satu orator aksi. “Kami dengan tegas menolah Manohar Sirait, sebagai Pelaksana Jabatan Bupati Membramo Tengah, Papua Pegunungan” ungkapnya lagi. Ditemui oleh awak media, Maluku Jikwa Koordinator Lapangan Aksi, menyampaikan bahwa, “Aksi yang dilakukan hari ini adalah aksi Mahasiswa yang mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen yang menginginkan Papua dipimpin oleh Orang Asli Papua, dan itu berarti kami menolak Manohar Sirait, yang direncanakan oleh Pemerintah RI, lewat Kementerian Dalam Negeri untuk diangkat menjadi Pj. Bupati Membramo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan”.