Exclusive Report Ninoy KarundengReportasejakarta.com-Jakarta, Perang melawan Covid-19 bukan sembarangan. Aspek sosial yang terkait dengan keamanan dan ketertiban umum menjadi perhatian. Kekhawatiran terjadinya kemiskinan, kelaparan, dan aksi anarkis telah diantisipasi TNI/Polri.
“Saya mengapresiasi upaya dan dukungan yang diberikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang turut bergerak menjadikan Makodimnya membantu penyaluran beras untuk masyarakat yang kurang mampu, “ kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Minggu (26/4/2020).
Syahrul mengunjungi Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Depok 0508 untuk melihat langsung program ATM Beras hasil kerja sama Kementerian Pertanian, TNI, dan beberapa mitra. Ia mengatakan program yang menyalurkan bantuan beras ke masyarakat melalui ATM Pertanian Si Komandan berjalan dengan baik.
“Ini adalah bentuk keterpanggilan untuk menghadirkan negara, hadirnya kebersamaan, kebangsaan di saat pandemi COVID-19 seperti ini rakyat membutuhkan itu,” kata Syahrul.
Faktor sosial seperti penjarahan 1998 terulang yang dikhawatirkan lewat omongan Jusuf Kalla dijawab Menteri Pertanian bersama TNI untuk menyalurkan beras bagi masyarakat, untuk mencegah terjadinya kelaparan.
Masyarakat yang di luar sistem jaring sosial. Mereka yang terdampak wabah Corona seperti kehilangan penghasilan. Mereka yang tidak terdata sebagai penerima sembako di Jabodetabek. Penyaluran ini untuk menjawab kebutuhan. Data tentang masyarakat yang membutuhkan dimiliki oleh masing-masing Kodim tempat penyaluran.
Berikut lokasi penempatan mesin ATM tersebut Kodim 0501/Jakpus, Kodim 0502/Jakut, Kodim 0503/Jakbar, Kodim 0504/Jaksel, Kodim 0505/Jaktim, Kodim 0506/Tangerang, Kodim 0509/Kab Bekasi, Kodim 0508/Depok, Kodim 0606/Kota Bogor, Kodim 0621/Kab Bogor.
Para penerima bantuan beras menggunakan kartu ATM yang bekerjasama dengan bank pemerintah untuk memastikan penerima bantuan adalah masyarakat yang memang membutuhkan. Bantuan beras gratis ini akan berlangsung selama dua bulan.
(Red).