REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA, Liputan khusus dalam rangka Hut RI Ke 77, 20 Agustus 2022 Aktifis Ustadz Bram Belutowe warga NU adalah tokoh masyarakat yang dikenal wilayah Jakarta Timur sudah puluhan tahun melayani umatnya di daerah Rawa Bunga biasa selalu beraktifitas sebagai aktivis dan rohaniawan, perawakan tinggi usianya masih 50 tahunan enerjik dan cerdas, ketika disambangi awakmedia Reportase Jakarta bersilaturahim masih dalam rangka perayaan hari Kemerdekaan RI yang ke 77 di Mushola Al-Hakim dan berhasil mewancarainya. Dengan topik diskusi, intoleran, toleran dan radikalisme.

Radikalisme itu dimiliki oleh semua agama, namun saya melihat Radikalisme yang selama ini kita lihat yang dilakukan oleh HTI, Wahabi, FPI, ISIS merupakan kepentingan politik menggunakan agama sebagai alat politik merebut kekuasaan, pada akhirnya menjual ayat dan mayat, menghalalkan segala cara untuk kepentingan politik oleh politisi busuk yang haus kekuasaan,”tutur Bram.

Lebih lanjut Bram menuturkan bahwa, Indonesia ini sudah bentuk Rahmatan lil’alamin, dan mengayomi semua umat, para ulama NU seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Chasbullah, Kiai Binsar Sansuri telah menyepakati bahwa Negara Indonesia ini milik semua Umat Beragama, bukan hanya dimiliki oleh Umat Islam, dan para ulama NU sudah menyetujui Pancasila sebagai Dasar Negara yang Berideologi ke lima sila. Dan itu syah secara Syar’i dan tidak melanggar Syariat,”ujarnya.

Kemudian Toleransi dan Intoleransi, Rasulallah Saw Sangat menyayangi umat Nasrani, dan Rasulullah melarang tentang Intoleransi.
Bahkan mengajak untuk saling menghargai perbedaan, saling menjaga kerukunan antar umat beragama.

Coba perhatikan ucapan Abubakar Bin Shiddiq Ra. sebagai Khalifah, kepada para sahabatnya yang di utus untuk ke Syam, agar mereka menjamin kebebasan ber-Agama dan menjaga keamanan Gereja.
Abubakar Ra. Berkata:Jangan kalian membunuh anak-anak, wanita, orang tua di Syam kalian akan mendapati kaum yang bertahan tinggal di Gereja, maka tinggalkan mereka dan biarkan mereka beribadah (Al.Majmu 21/155)

Perlu saya menghimbau Bahwa HTI, Wahabi, FPI, Khilafah, adalah satu karakter, kaum Khawarij Yang Faham Takfiri, sebuah paham yang apabila sesama Muslim yang tidak mengikuti garis pemikiran mereka dianggap salah dan kafir, mereka tidak segan-segan membunuh orang yang tidak sepaham dengan mereka. Mereka sangat Intoleran, memusuhi Kepercayaan orang lain.”jelas Bram.

Mereka adalah orang-orang Islam yang tidak berislam seperti Islamnya Rasulullah SAW, mereka orang-orang islam yang tidak berakhlak seperti Akhlaknya Rasulullah SAW, mereka hanya Berislam tetapi kehilangan Muhammad SAW.

Mereka orang-orang islam yang menghina Islam yang suci dengan perbuatan Nista mereka, mereka orang-orang Islam yang melemahkan Islam yang kuat dengan tindakan-tindakan kerdil mereka

Harapan kedepannya, Mari kita galang persatuan saling menjaga antar umat beragama, semoga Indonesia semakin maju dan sejahtera rakyatnya, perjuangan bangsa Indonesia semakin jaya, hari ini, esok dan selamanya perjuangan belum berakhir mari kita perjuangkan bersama-sama.

Terakhir pesan-pesan,
Dengan momentumnya HUT Ke-77 ini DPP Ormas Solidaritas Nasional Kebhinnekaan Bersatu mengajak kepada seluruh Rakyat indonesia Mari Bergandeng tangan dalam Keberagaman untuk Menciptakan perdamaian di Bumi Indonesia ini.
Rekatkan kembali Kebhinekaan, dan Pancasila yang selama ini dicabik-cabik

Kejahatan yang merajalela Bukan karena banyaknya penjahat Tetapi karena Diamya orang yang Benar.
Olehnya itu wahai anak Bangsa yang Berjiwa Nasionalis, dan Patriotisme sejati.
Tetap Bersemboyan Bahwa :Hakekatnya Bangsa Indonesia adalah “KEBHINNEKAAN” Tidak Mayoritas dan Minoritas, “Dirgahayu Indonesia,”tutupnya.

(Larty).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *