REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA, Ditengah kesibukan kesehariannya sebagai seorang tokoh pengurus partai, Ishana A Dwijasantie ,SE.MM .CFP ketua bidang Tenaga Kerja DPP Partai Beringin Karya seorang ahli keuangan dan menyandang gelar CFP (Certified Financial Planner) dan berhasil mendapatkan gelarnya, ia membagi ilmunya agar bisa diterapkan bagaimana cara mengatur gaji atau keuangan secara pribadi  agar bisa diterapkan bagi yang mau mencoba.

Ada cara bagaimana mengatur gaji dengan rumus
1 2 3 4.
Iya menjabarkan, Pernah nggak sih kamu merasa sehabis gajian uangmu menguap entah kemana tanpa ada sisa untuk investasi masa depan maupun dana darurat buat jaga-jaga? Nah, gaji yang serasa cuma numpang lewat doang memang menyebalkan.

Kadang kita lupa diri dalam membelanjakan uang sehingga tidak sadar bahwa masih banyak cicilan dan kebutuhan. Nah, itulah alasan mengapa mengelola keuangan sangat penting untuk dilakukan.

Kalau kamu masih bingung gimana caranya, rumus 10-20-30-40 adalah cara yang bisa kamu coba!
Formula ini bersifat universal, artinya bisa diterapkan pada rentang gaji berapa pun mulai dari gaji 2 jutaan hingga di atas 10 jutaan pun bisa! Yuk simak selengkapnya cara mengatur gaji berikut!

1. Alokasikan 10% untuk melakukan kebaikan
Alokasi yang disisihkan untuk kebaikan maksudnya adalah pengeluaran yang digunakan untuk beramal, sedekah, donasi maupun berzakat. Memberikan sebagian dari pendapatan kita kepada orang tua juga termasuk kebaikan.
10% bukan angka yang wajib, jika kamu masih berpenghasilan pas-pasan kamu bisa mengurangi persentase tersebut namun usahakan untuk tetap ada.
Sebaliknya, jika kamu sudah sukses dan penghasilanmu meningkat, nggak ada salahnya juga untuk mengalokasikannya dalam jumlah yang lebih besar. Itung-itung biar rejekimu berkah.

2. Alokasikan 20% untuk tabungan dan simpanan
Cara mengatur gaji berikutnya adalah menyisihkan 20% gajimu untuk ditabung. Untuk alokasi ini, kamu bisa membaginya ke dalam beberapa pos lagi misalnya untuk tabungan, asuransi, dana darurat maupun investasi.
Nggak harus terpaku seperti itu juga, kamu bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan alokasinya dengan pendapatan dan keadaan finansialmu asalkan persentasinya nggak kurang dari 20%.

3.Alokasikan 30% untuk cicilan dan tagihan
Memiliki hutang dan cicilan tak selamanya buruk, selama hutang atau cicilan tersebut digunakan untuk membeli aset yang sifatnya produktif.
Contohnya adalah cicilan rumah, kendaraan dan peralatan untuk kebutuhan wajib. Jika belum memiliki tempat tinggal milik sendiri, dana untuk menyewa kontrakan juga bisa dimasukkan dalam alokasi ini.
Usahakan hindari berhutang untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, misalnya membeli gawai mewah, perhiasan atau barang-barang lain yang sebenarnya tidak perlu.

4.Alokasikan 40% untuk biaya hidup dan pengeluaran rutin
Angka 40% adalah persentase yang ideal dialokasikan untuk pengeluaran rutin dan kebutuhan yang wajib dipenuhi. Kebutuhan tersebut berupa biaya makan sehari-hari, air, listrik, pulsa, internet, transportasi dan sebagainya.

Usahakan alokasi ini sudah mencakup semua kebutuhan mulai dari yang sifatnya pokok hingga rekreasional sehingga kamu tidak perlu mengambil dari pos lain agar proporsinya tetap seimbang.

Jika sekiranya alokasi tersebut masih belum mencukupi untuk kamu terapkan berarti kamu harus membenahi manajemen keuanganmu, kamu bisa menyiasatinya dengan bekerja lebih keras untuk menambah pundi-pundi atau menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan yang ada.
Itulah cara mudah dalam mengatur gaji dengan rumus 1234. Makanya coba dulu yuk, kan belum tahu kalau belum dicoba yuk!

#IshanaDwijasantie SE,MM,CFP #Tokoh #PengurusPartaiBekarya

(Red/LR).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *