“Barang siapa bershalawat kepadaku 1 kali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak 10 kali. Barangsiapa bershalawat kepadaku 10 kali, maka Allah akan membalas shalawatnya 100 kali. Barang siapa bershalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan menghapus pandangannya dari sifat kemunafikan dan membebaskannya dari neraka, serta di hari kiamat akan ditempatkan bersama para syuhada.” 2. Penghapus Dosa Rasulullah SAW bersabda “
“Bacalah shalawat atasku karena sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah.”
Para sahabat bertanya : “apakah wasilah itu?”
Beliau menjawab : “derajat yang paling tinggi di surga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya.” 3. Pengabul Segala Hajat Dunia dan Akhirat Dalam kitab Minhatullatif disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “
Barang siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali, maka Allah akan mengabulkan 100 hajat. Yaitu 30 hajat dikabulkan di dunia dan sisanya di akhirat. Dan barang siapa membaca shalawat kepadaku setiap hari 500 kali, maka tidak akan fakir selamanya, diruntuhkan dosa-dosanya dan dihapuskan kesalahn-kesalahannya.” 4. Sebagai Tanda Kecintaan kepada Rasulullah SAW “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya” (Minhaajus sunnatun nabawiyyah: 5/393) 5. Limpahan Rahmat, Pengampunan, Pujian, Kemuliaan dan Keberkahan dari Nya Tambah Gus Din, makna sholawat dari Allah SWT kepada hambanya adalah dilimpahkan rohmat, ampunan, kebaikan, kemuliaan, dan keberkahan Nya. Ada pula juga yang menafsirkan dengan taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba Nya dari keburukan dan kegelapan menuju cahaya dan kebaikan (petunjuk-Nya), sebagaimana firmanNya. “Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” tandas Gus Din sebagaimana tertulis (QS al ahzaab: 43). Terakhir diantara keutamaan-keutamaan diatas, perlu juga diperhatikan waktu dan tempat yang dianjurkan untuk membaca shalawat kepada Nabi SAW. Karena pada saat itulah fadhilah yang terkandung didalamnya besar sekali. Waktu yang terbaik dalam membaca shalawat adalah sebagai berikut : 1. Pada hari Jumat Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda :
“Sebaik-baiknya harimu adalah hari Jumat, maka perbanyaklah membaca shalawat pada hari itu, karena bacaan shalawat itu dihidangkan kepadaku.” 2. Ketika Mendengar Nama Nabi SAW Disebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya
“Orang yang paling kikir, yaitu jika namaku disebut di sisinya, ia tidak mau mengucapkan shalawat kepadaku.” (HR Muslim Nasa’i) 3. Ketika Masuk Masjid Disunahkan pula untuk membaca shalawat ketika memasuki masjid, sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat suci yang didalamnya dipergunakan untuk mengerjakan shalat, I’tikaf, membaca Al Quran dan mengagungkan nama Allah dan Rasul Nya. 4. Ketika Selesai Adzan dan Iqamah Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :
“Apabila kalian mendengar seruan adzan, maka jawablah seperti yang diucapkan (muadzin). Lalu bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah SWt akan merahmatinya sepuluh kali. Kemudian mohonlah Wasilah untukku, karena itu merupakan kedudukan di surga yang tidak diberikan selain untuk hamba-hamba Allah SWT yang Dia akui, harapanku akulah yang bakal memperoleh prioritasnya. Maka Barang siapa memohon Wasilah kepada Allah untukku, maka ia akan mendapatkan syafaatku. (HR Imam Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ashra).
Kesunnatan untuk membaca shalawat di antara adzan dan iqamah ini bersifat umum, baik bagi muadzin, orang yang membaca iqamah, maupun orang yang mendengarkannya. Adapun bacaan shalawatnya adalah setelah dikumandangkan adzan dan iqamah 5. Ketika Sedang Berdoa Shalawat kepada Rasulullah SAW sebelum berdoa merupakan perantara terkabulnya sebuah doa dan permohonan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
“Apabila kamu memohon kepada Allah azza Wa Jalla (untuk) suatu keperluan, maka mulailah dengan bacaan shalawat kepadaku. Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Pemurah dari dimintai dua hajat, lalu diterimanya yang satu dan ditolaknya yang lain.” (HR. Abu Thalib Makkiy). Oleh sebab itulah, panjatkanlah shalawat kepada Nabi SAW di setiap akan berdoa dan akan mengakhiri doa.

(Intelektual Muda Muslim) (Red)