REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kunci utama untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan program Asta Cita. Dengan bersatu, Indonesia dapat menghadapi tantangan global, mengurangi kesenjangan, dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Seluruh elemen bangsa, dari pemerintah hingga masyarakat, harus bekerja sama dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Hanya dengan persatuan, Indonesia dapat menjadi negara yang maju, adil dan sejahtera.

“Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah kunci dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan persatuan, seluruh elemen bangsa dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama, yaitu Indonesia Emas 2045. Karena itu, penting bagi kita semua untuk terus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam setiap aspek kehidupan,” ujar Bamsoet usai bertemu Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan serta Capres Partai Golkar Pemilu 2004, Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, di Jakarta, Kamis (27/2/25).

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menegaskan, persatuan dan kesatuan bangsa bukan sekadar slogan, melainkan kebutuhan mendesak dalam menghadapi tantangan internal dan global. Ancaman terhadap keamanan nasional, baik dari dalam maupun luar negeri, memerlukan respons yang cepat dan terkoordinasi. Persatuan dan kesatuan bangsa akan memperkuat ketahanan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman terorisme, radikalisme, dan disintegrasi bangsa.

“Di era globalisasi, Indonesia tidak hanya berhadapan dengan persaingan ekonomi, tetapi juga ancaman seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketegangan geopolitik. Data World Bank tahun 2024 mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi global masih fluktuatif, dengan risiko resesi di beberapa negara. Untuk tetap kompetitif, Indonesia harus bersatu dan fokus pada pembangunan berkelanjutan,” kata Bamsoet.

Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan ekonomi, disparitas antara wilayah masih menjadi masalah serius. Data Badan Pusat Statistik tahun 2024 mencatat bahwa indeks gini Indonesia masih berada di angka 0,38, yang mengindikasikan ketimpangan yang cukup tinggi. Persatuan bangsa diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan merata dan tidak ada daerah yang tertinggal.

Persatuan dan kesatuan bangsa juga memiliki peran krusial dalam mendukung pencapaian Asta Cita, Persatuan memungkinkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta dalam melaksanakan program-program pembangunan yang telah ditetapkan. Dengan terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa, akan lebih mudah memastikan bahwa manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, serta mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

“Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2024, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan menjadi 9,8% dari sebelumnya 10,1% pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukan bahwa upaya bersama dalam memerangi tingkat kemiskinan, mulai membuahkan hasil. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta mengurangi kesenjangan antar wilayah,” pungkas Bamsoet. (*)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *