REPORTASE JAKARTADENPASAR –– Kesibukan dan padatnya pengunjung yang datang ke Pasar Badung sehari menjelang hari raya Kuningan, Jumat, (13/1) tidak seperti saat menjelang hari raya Galungan, terlihat dari sesaknya tempat parkir kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebagai pasar terbesar yang terletak di tengah kota dan merupakan ikon kota dan menjadi salah satu barometer denyut nadi perekonomian di kota Denpasar. Namun sehari sebelum hari raya Kuningan terlihat lenggang.
Hal ini seperti yang yang disampaikan oleh pedagang yang menempati los-los lapak pedagang yang menjual kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang merah, putih, cabe dan kebutuhan dapur lainnya.Saat ditemui salah satu pedagang yang bernama “_Surya_”, menyampaikan,”Sepi bli, tidak seramai beberapa hari sebelum Galungan, lumayan saya dapat berjualan, tapi menjelang hari raya Kuningan sedikit yang belanja, hanya langganan saja”, katanya.
Sementara itu di sisi lain pedagang yang menjual kebutuhan upacara seperti canang, dupa, alat-alat upacara lainnya , juga menyampaikan hal yang sama. Para pedagang yang berjualan dengan menempati areal berukuran 2×3 meter ini dalam keterangannya, dari hasil berjualan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan keperluan anak-anak sekolah. Saat ditanya hasil jualan sehari-hari, ”Ya, hanya cukup untuk kebutuhan dapur, menyama braya (bersilaturahmi) dan keperluan anak sekolah, kalau untuk beli kendaraan roda empat nggak cukup untuk bayar angsuran”, ujarnya.
Dilihat dari bangunan dan fasilitas yang terlihat, menunjukan peranan pemerintah daerah dalam mengelola dan memelihara dari segi kebersihan, penataan lapak, parkir dan akses pembeli untuk bertemu dengan pedagang yang hendak berbelanja sangat representatif, yang sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada 1 Maret 2016.
Setelah direnovasi Pasar Badung sudah dua kali dikunjungi oleh presiden Joko Widodo , pertama kali saat peresmian tepatnya 22 Maret 2019 dan saat selesai pelaksanaan G 20 di Bali. Dengan dilengkapi berbagai fasilitas umum yang ramah disabilitas, ramah anak, dan dilengkapi ruang menyusui. Di pasar itu juga disediakan tempat belajar dan Taman Kumbasari Tukad Badung sebagai inovasi yang dirangkaikan dengan Smart Heritage Market Denpasar.
Dirut PD Pasar Badung , _“Ida Bagus Kompyang Wiranata”_ , saat dihubungi melalui pesan Whatsapp, menyampaikan, bahwa sampai saat ini pihaknya masih memberikan keringanan sewa kepada para pedagang. Sebagai orang yang paling bertanggungjawab, tentunya banyak upaya yang sudah dilakukan, seperti pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam memberikan layanan pada pedagang agar lebih efisien, transparan dan akuntabel. “Digitalisasi sudah mencapai 90 % , dan ditahun 2022 pendapatan Pasar Badung sudah mulai ada peningkatan ,” katanya.
“Kami juga tetap konsen dalam meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung maupun pedagang seperti, toilet, kebersihan dan, pengelolaan sampah dengan menyiapkan tempat pembuangan sampah plastik, organik, maupun sampah kimia,”katanya via pesan whatsapp.
Mudah-mudahan semua upaya dan terobosan yang sudah dijalankan oleh pengelola pasar selama ini, mampu juga meningkatkan pendapatan dan taraf hidup para pedagang.
(ART).