Reportasejakarta.com-Jakarta, (25/2/2021) Acara doa bersama seluruh umat beragama di Indonesia, yang diadakan oleh GEPENTA, berdoa untuk bangsa dan negara agar covid-19, bencana alam, persatuan dan kesatuan negara damai sejahtera, yang hadir didalam acara ini para pemuka 6 agama yang dimulai dengan pembukaan MC Sylvie, tayangan lagu Hidup Damai, seterusnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Laporan dan sepatah kata dari Dr. Parasian Simanungkalit, SH, MH, Brigjen Polisi (Pur) ketua umum dari DPN GEPENTA.

Negeri Indonesia telah dianugerahkan seorang pemimpin yang rajin bekerja untuk negeri, dan tegas agar NKRI ini benar-benar dapat berdaulat ditengah-tengah bangsa lain di dunia. Tetapi karena banyaknya kepentingan-kepentingan dari luar atas sumber daya negeri ini, dan banyaknya bencana serta wabah yang masih melanda negeri kita Indonesia.

Maka kemampuan rakyat dan pemerintah yang terbatas kepada kekuataan alam, dan para musuh yang tidak terlihat, jalan salah satunya adalah Doa Bersama anak negeri. Doa sejak dahulu zaman para nabi, merupakan jalan untuk mendapatkan kekuataan, kekuatan didalam menghadapi segala kendala yang ada. Doa yang dengan tulus dipanjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa, tentu akan menguatkan kita semua.

Kesabaran, Kedamaian Hati, Kekuatan Tekad, Cinta Kasih akan timbul dengan sendirinya bagi siapapun yang rajin mendekatkan diri kepada Tuhannya. Doa bersama untuk NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ini.

Hal tersebut menjadi landasan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Anti Narkoba dan Tawuran (Gepenta) mengadakan kegiatan pertemuan virtual dengan enam pemuka agama antara lain Ustadz Khairy Fuady (Komisi Dakwah MUI), Pendeta DR. Ezra Simorangkir, M.Pd, MA, (Ketua 1 Perkumpulan Masyarakat Teolog Indonesia, Dosen STT Sunsugos), Romo Patrick Slamet Widodo (Keuskupan Agung, Ketua Komisi Hubungan Antar Agama Katholik), Romo Wismanto, S. Ag, M.Pd.H (Parisada Hindu Dharma Indonesia Sekretaris Bidang Keagamaan dan Spiritualitas), Maha Bhiksu Dutavira (Koordinator Sangha Walubi) dan Js. Inggi Kartika Dewi (MATAKIN Konghucu) yang bertempat di Markas DPN Gepenta Jakarta Selatan, hari Selasa malam, tanggal 14 Desember 2021, pukul 19.00 Wib hingga selesai.

Adapun Kegiatan Doa Bersama ini untuk negeri secara virtual, yang dimulai pada pukul 19.00 Wib, dibuka oleh Kasetum DPN Gepenta Yoan Hutagalung, SE selaku MC dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan menayangkan lagu Hidup Damai yang diciptakan Ketua Umum DPN Gepenta.

Sedangkan yang menjadi moderator pada pertemuan virtual dalam bentuk diskusi webinar yang diselenggarakanGepenta dengan tema “Doa Bersama Untuk Negerimyakni Brigjen Polisi (Pur) Dr. Parasian Simanungkalit, SH, MH, sebagai Ketua Umum DPN q

 

13Gepenta.

Kegiatan pertemuan virtual tersebut juga dihadiri oleh Sekjen DPN Gepenta Kombes Pol (P) Drs.Kisman Tarigan, MM, Lukas, SH, S.Sos, MM, CHRM, MED, CLI (Ketua Humas DPN Gepenta), Dr. Steven Simanungkalit, M.KM (Ketua DPP DKI Jakarta), Agung Intan Ary Dwi Maya Sukma, SH, MH (Ketua DPP Bali), Riyadi, SH (Ketua DPK Ketapang Kalimantan Barat), Iman Kartiman (Ketua DPK Purwakarta), dan perwakilan DPK Gepenta lainnya.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi, AM Adiyarto Sumardjono, SE, M.Hum mengatakan kegiatan ‘Doa Bersama Untuk Negeri’ dan ‘Perayaan Natal 2021’ secara virtual oleh Gepenta bersama 6 pemuka agama menjadi momentum untuk semakin mempererat rasa persaudaraan sesama anak bangsa sekaligus meningkatkan toleransi antar umat beragama.

“Itu sesuai dengan tema Natal tahun 2021 yakni Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan maka sebagai umat Kristus yang telah diselamatkan umat kristian wajib dan proaktif memperhatikan masyarakat di sekitarnya,” kata Adiyarto di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Sedangkan perayaan Natal 2021 sambung Adiyarto, harus menjadi sarana úťýkat lebih bertumbuh di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan pro aktif menjaga Tri Kerukunan Umat Beragama yakni kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.

“Natal menjadi momentum bagi saudara-saudari umat Kristiani untuk memperbaiki diri dalam hubungan atau interaksi baik dengan Tuhan maupun dengan manusia. Cinta kasih Kristus kiranya memupuk kebersamaan dan saling tolong menolong antar umat beragama. Saya juga mengajak agar warga Gepenta mampu menjadi agen pembawa damai dimana pun berada dan selalu bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun negara sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” jelasnya.

Sementara itu, Brigjen Polisi (Pur) Dr. Parasian Simanungkalit, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan Doa Bersama Untuk Negeri secara virtual menjadi sarana untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Semoga kita diberi kesehatan, kekuatan dan jantung terus berdenyut sehingga kita dapat bertemu dalam kebhinnekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ungkapnya.

Menurut Parasian Simanungkalit, sesuai pidato Presiden RI pertama Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945 menjadi tonggak lahirnya Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.

“Terinspirasi dengan pidato bung Karno, maka kita wajib satu sama lain menjaga toleransi umat beragama, dan momentum Natal kita gunakan untuk mempererat interaksi dan toleransi umat beragama termasuk menjalankan ibadahnya sesuai ajaran agama masing-masing,” paparnya.

Brigjen Polisi (Pur) Dr. Parasian Simanungkalit, SH, MH juga mengingatkan dan mendoakan para Pejabat Negara agar mampu memimpin negara serta mengatasi persoalan rakyat.

“Kita doakan Presiden Jokowi termasuk Pejabat Pusat hingga Pejabat Daerah lainnya supaya diberi kesehatan dan kekuatan untuk memimpin rakyat, bangsa dan negara. Termasuk menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19, masalah ekonomi dan persoalan bangsa lainnya,” tutupnya.

#DPNGEPENTA

#DOABERSAMAVIRTUAL

(Red/LR).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *