Reportasejakarta.com-Jakarta-Dalam penyampaian ke masyarat ditengah Pandemi ini Dewi Gumay memberikan sikap positive untuk masyarakat.
“Sosial distance menjadi upaya yang terlihat mudah tapi sulit di jalani”,ungkapnya. Dirinya melihat banyaknya pelanggar PSBB yang mendapat hukuman sosial.
Dirinya menambahkan kepada pers pada Jumat (29/5), hukuman sosial terkadang belum bisa di katakan tegas, terbukti pelanggar PSBB diketahui makin membanyak.
Dilain itu juga dirinya menilai banyaknya masyarakat yang masih kurang peduli atas Wabah ini. “Masuknya data BNPB yang mencatat kota Palembang 2 besar terbanyak dari total data yang terkena Pandemi ini, masyarakat belum mengantisipasi lebih serius. Masih banyak yang kurang peduli”, Ungkapnya.
Ketua Umum Relawan Bersatu Perduli Lawan Covid 19 Sumatera Selatan ini sempat Bersosialisasi Untuk membagikan Hand sanitizer dan Pembersih lantai di beberapa masjid Salah satu nya Masjid Al-fatah dan Masjid ATQQ.
Ketua Relawan Bersatu Perduli Lawan Covid ini Di dampingi juga dengan Yoga Bima Humas, Rezki Pratama Saputra, Bendahara, Irwanto Satgas , Yustiawan , satgas, Yuli diva Permatasari Humas.
Dirinya juga aktif bertindak untuk membantu masyarakat yang terkena imbas pandemi ini.
Dalam kegiatan sosialnya dirinya juga mengatakan bahwa masyarakat masih banyak yang tidak kedapatan bantuan logistik pemerintah. Dirinya juga sempat mengetaui bansos tidak didapatkan di masyarakat yang serius membutuhkan. Tambahkan ini
Degum juga berbagi ke beberapa Titik Kelurahan dan kecamatan Serta Ojol dan tukang becak.
Serta Beberapa Masjid hingga Yayasan.
“Saya tergerak untuk turun untuk meringakan mereka yang kesulitan dimasa ini yang kehilangan pekerjaan dan mata pencarian”, tandasnya.
Dirinya berharap kepada Pengusaha atau pun tokoh masyarakat sama-sama saling membahu satu sama lain untuk menggalang dana untuk di alokasikan ke masyarat kurang mampu. (Os)